Monday, August 22, 2011

Review Novel Our Story karya Orizuka

Masa SMA.
Masa yang selalu disebut sebagai masa paling indah,
tapi tidak bagi anak-anak SMA Budi Bangsa.

SMA Budi Bangsa adalah sebuah SMA di pinggiran ibukota yang terkenal dengan sebutan SMA pembuangan sampah, karena segala jenis sampah masyarakat ada di sana.

Preman. Pengacau. Pembangkang. Pembuli. Pelacur.

Masuk dan pulang sekolah sesuka hati.
Guru-guru honorer jarang masuk dan memilih mengajar di tempat lain.
Angka drop out jauh lebih besar daripada yang lulus.

Sekilas, tidak ada masa depan bagi anak-anak SMA Budi Bangsa,
bahkan jika mereka menginginkannya.

Masa SMA bagi mereka hanyalah sebuah masa suram yang harus segera dilewati.

Supaya mereka dapat keluar dari status 'remaja' dan menjadi 'dewasa'.
Supaya tak ada lagi orang dewasa yang bisa mengatur mereka.
Supaya mereka akhirnya bisa didengarkan.

Ini, adalah cerita mereka.


***

Ini novelnya Orizuka yang kedua yang pernah gue baca. Ceritanya keren banget deh! Bittersweet endingnya. Dibilang bahagia, enggak. Nggak bahagia, juga enggak :D
Untuk cover juga keren sih menurut gue. Soalnya nggak tau kenapa, cover novel warna hitam itu kesannya “wah” banget

Oke kembali kita ke novel OUR STORY, novel ini punya 4 pemeran utama. Well, biasanya tokoh sentral kan dua ya?

Nah, novel ini menceritakan tentang cewek bernama Yasmine. Gadis SMA yang pindah dari Amerika ke Jakarta karena mamanya koma di Indonesia.

Masalah dimulai ketika sopir Yasmine yang diberi tugas untuk mendaftarkan Yasmine sekolah selama tinggal di Jakarta, salah mendengar nama sekolah tempat Yasmine akan mendaftar. Harusnya, Yasmine masuk ke sekolah Bakti Bangsa yang bertaraf internasional, namun karena salah denger itu, Yasmine akhirnya masuk ke sekolah Budi Bangsa. Sekolah buangan yang isinya pelacur, pencuri, penjahat, pembunuh... dalam artian yang sebenarnya!

Orang yang bersekolah di sana adalah orang-orang yang nggak diterima di SMA manapun, nggak punya biaya gede buat nyogok atau anak-anak yang emang nggak pengen niat ikhlas sekolah. Alias sekolah cuma jadi formalitas doang.
Selain muridnya yang nggak beres, guru-gurunya juga pada eror. Mereka jarang masuk karena honorer dan lebih memilih mengajar di sekolah lain. Lagipula, mengajar di sekolah itu cuma bikin sakit hati aja. Nggak ada yang dengerin penyampaian materi sama sekali!

Di sekolah itu, ada seorang cowok bernama El Nino yang terkenal sebagai maskotnya SMA Budi Bangsa. Kenapa? karena El Nino kalau berantem nggak segan-segan sampai bikin musuhnya sekarat. Dan cowok ini identik sama tongkat baseball-nya (yang digunain buat gebukin orang).

Pertamakali lihat Yasmine, El Nino langsung tertarik. Soalnya itu cewek polos banget. Awalnya cowok itu nganggep kalau kepolosan Yasmine mengenai freesex (yang nggak tabu lagi di sekolah itu) hanya pura-pura. Apalagi itu cewek pindahan dari Amrik. Tapi ternyata Yasmine emang polos. Dan dia termasuk cewek yang autis di Amerika sana karena dia itu di Amerika sering di-bully.
Yah, pada akhirnya, Nino naksir beneran sama Yasmine. Beda sama cewek-cewek lain yang jalan sama dia palingan hanya untuk dua hari. Cobaan berat yang pernah dialami adalah Yasmine beberapa kali harus kena damprat sama cewek yang naksir banget sama Nino.

Selain Yasmine dan Nino, dua tokoh lain yang dapet porsi sama banyak adalah Ferris dan Mei.

Ferris sendiri adalah anak orang kaya (anak anggota DPR dan pengusaha) yang sengaja masuk ke sekolah buangan itu untuk “menghilangkan” rasa bersalahnya pada Nino. Jadi dia pas SMP, temenan baik sama Nino. Cuma, pas SMP, ayah Nino masuk penjara dan Ferris menjauhi Nino. Udah agak gede, Ferris sadar kalau ia bersikap terlalu pengecut dan akhirnya menyesal. Untuk itu, dia nekat berhenti sekolah dari sekolah reguler yang normal-normal aja, masuk ke sekolah buangan Budi Bangsa itu.

Hubungan Ferris adalah dengan Mei. Pelacur nomer 1 di sekolah itu. Dibayar 1 juta buat 3 jam dan 3 juta untuk satu malam. Banyak kejadian ba-bi-bu (baca: terlalu ribet untuk dijabarin satu-satu) yang bikin Ferris nggak sengaja deket sama Mei sampai akhirnya mereka saling suka. Ferris juga kecewa waktu tau kalau desas-desus Mei itu pelacur bener. Namun setelah ia tau alasan Mei butuh banyak uang sampai rela jual diri, Ferris jadi terenyuh. Dan makin sukalah dia sama Mei. Bahkan dia rela untuk mengeluarkan uang 7 juta sebulan untuk Mei dari hasil penjualan mobil sport terbarunya supaya Mei berhenti jadi pelacur.

Dari segi cerita, gue suka dengan karakter Nino si bad boy yang rapuh dan Yasmine yang lembut. Ada satu adegan yang bakalan bikin kita kesel sama Yasmine (pas dia ngerasa minder sama dirinya sendiri), namun itulah yang manusiawi dari novel ini dan semakin memiliki nyawa.

Rate gue 8,5 skala 10! :D


3 comments:

  1. Saya sudah baca buku ini minggu lalu. Memang bagus sekali. Saya suka dengan gaya penulisan Orizuka dan inti ceritanya yang menarik. Keep blogging.

    --Ina--

    ReplyDelete
  2. Saya sudah baca buku ini minggu lalu. Memang bagus sekali. Saya suka dengan gaya penulisan Orizuka dan inti ceritanya yang menarik. Keep blogging.

    --Ina--

    ReplyDelete
  3. oke, another recommended book! thanks ya resensinya =)

    semoga bisa segera ke toko buku *lagi libur lebaran, jauuuuhhh dari toko buku =(

    ReplyDelete

Ayo dikomentarin... :)