Saturday, July 25, 2015

Bayar Kuliah Nggak Perlu Antri Lagi Dengan SPC BNI ATM!



Salah satu kewajiban saya sebagai seorang mahasiswa tentunya adalah membayar kewajiban tiap semester alias membayar uang kuliah. Biasanya, saya harus datang ke bank di hari kerja, lalu mengisi form khusus universitas, kemudian pergi ke teller dan menyetorkan sejumlah uang yang telah ditentukan.  Lalu transaksi selesai, yang ditandai dengan diberikannya slip transaksi dan ucapan terima kasih yang ramah dari petugas bank. Mudah kan? Mudah memang. 

Tapi, banyak faktor-faktor lain yang membuat proses pembayaran tersebut jadi sedikit tidak mudah. Misalnya, saat tanggal-tanggal muda dan banyak yang ingin menabung di bank, kita terpaksa harus mengantri. Memang tidak ada salahnya mengantri, tapi terkadang proses mengantripun harus terhambat dengan beberapa kegiatan mendesak seperti mengantarkan saudara ke rumah sakit, atau ada jadwal rapat organisasi kampus yang tidak bisa ditinggalkan. Sok sibuk banget? Memang iya! Tapi buktikan sendiri, kesibukan-kesibukan kecil seperti itu justru terkadang membuat kita jadi malas pergi ke bank untuk sekedar membayar tagihan. Karena selalu ada alasan; “Bisa besok kok!”, “Masih lama deadline-nya.”, pokoknya banyak sekali alasannya!


Lalu, muncul sistem pembayaran terbaru di kampus saya. Sistem tersebut diberi nama SPC BNI ATM, atau Student Payment Center BNI ATM, yaitu sistem dimana saya bisa membayar tagihan uang semester menggunakan ATM BNI. Awalnya, saya sempet takut. Beneran bisa atau enggak ya? Kalau sistemnya error bagaimana? Atau nanti sudah dibayar tapi nanti malah tidak terdata. Namun berbekal rasa penasaran, dan panduan lengkap mengenai cara pembayarannya pun sudah ditayangkan dengan lengkap di televisi yang ada di lobi kampus, sayapun memberanikan diri mencoba SPC ATM BNI tersebut. 

Di ATM, kita harus memasukkan kartu dan pin terlebih dahulu seperti biasanya, lalu pada pilihan transaksi, kita memilih opsi MENU LAINNYA, kemudian pilih opsi PEMBAYARAN, setelah itu masuk ke menu UNIVERSITAS, dan selanjutnya memilih kembali menu STUDENT PAYMENT CENTER, nah pada isiannya, kita harus memasukkan kode universitas diikuti dengan NIM (Nomer Induk Mahasiswa), jadi kode universitas saya (Politeknik Negeri Batam) adalah 9059 dan NIM saya adalah 4311201031. Sehingga format pengisiannya hanya dengan mengetikkan 90594311201031. Selanjutnya, data diri kita akan muncul di layar. Setelah memastikan informasi tersebut benar merupakan data diri kita (jangan sampai salah bayar hehehe), maka kita hanya perlu memilih opsi benar. Dan selesai sudah! Slip tanda transaksi kita sudah berhasil akan muncul sebagai bukti pembayaran yang sah. Mudah kan? Mudah sekali! Ditambah kita tidak perlu antri lama di bank, bisa melalui ATM mana saja yang paling dekat dari rumah atau dimanapun kita berada, dan tidak perlu ke kampus lagi untuk konfirmasi pembayaran karena sistemnya sudah terhubung dengan kampus sehingga otomatis siapapun yang membayar melalui SPC sudah terekap datanya secara otomatis.

Sebagai nasabah setia BNI, rasanya menyenangkan sekali sekarang ini BNI telah banyak memberikan pelayanan-pelayanan yang mempermudah nasabah melakukan transaksi. Seperti contohnya SPC ini, yang mempermudah saya dan tentunya teman-teman mahasiswa lain dalam membayar uang kuliah. Dan komitmen BNI untuk bekerja sama dengan banyak kampus, terutama kampus saya, juga patut diacungi jempol. Segala urusan per-bank-an jadi terasa lebih mudah seperti saat saya mendapatkan beasiswa, proses pencairannya mudah. Dan pengalaman menjadi bendahara organiasi yang membuat saya harus memegang rekening  organisasi juga tidak ribet dalam urusan administrasinya. Pokoknya, saya sangat senang karena pengalaman saya bersama BNI selalu diisi dengan kemudahan, kenyamanan dan kepuasan! J

Sunday, July 5, 2015

Tak Berhenti Di Sini

Hidup harus punya tujuan. Itulah kata-kata motivasi pribadi yang selalu terpatri dalam benak gue setiap kali putus asa dan bingung mau ngapain ketika menjalani hidup ini.

Eilaah, mungkin kedengaran lebai, tapi semakin dewasa gue, semakin gue menyadari bahwa tanpa tujuan bikin hidup jadi buntu.

Awal-awal masuk kuliah, gue sempet ngerasain hidup buntu karena merasa salah jurusan. Rasanya cita-cita, passion dan harapan dibuang begitu saja ke tempat yang jauh tak tergapai lagi. Untuk pertama kalinya dalam hidup, gue merasa salah langkah. Walaupun IPK lumayan dan bisa mengukir beberapa prestasi, rasanya tetap bagai sayur tanpa garam, hambar. Walaupun banyak yang bilang, "Banyak yang kerjanya nggak sama lho sama jurusan kuliahnya...", "Nggak pa-pa, jalanin aja. Masa depan sudah ada garisnya..." Rasanya tetap nggak bisa menghapus penyesalan ini.

 Tapi kemudian, untuk pertama kalinya sejak gue kehilangan semangat beberapa tahun lalu, gue menemukan lagi satu tujuan, yaitu sebuah beasiswa master, yang sedang gue perjuangkan mati-matian diam-diam.

 Gue merasakan kembali rasanya gimana waktu yang berjalan terasa cepat, rasanya punya sesuatu yang bisa jadikan doa setiap kali gue menghadap Allah, rasanya ingin mengembangkan dan memperbaiki diri hingga menjadi orang yang layak untuk menerima berkah itu, bukan hanya menjadi orang yang beruntung.

 Tentunya, di masa depan pasti tak akan mentup kemungkinan gue masuk ke pintu kegagalan, tapi setidaknya kalau kemungkinan terburuk itu datang, gue masih diberi kesempatan Allah untuk hidup dalam semangat selama dua tahun belakangan ini, nggak terus-terusan terkubur dalam kegalauan. :) Good night ☺

Saturday, July 4, 2015

Bukan Dongeng Sebelum Tidur



Kita melihat, tapi tak bicara 
Kita berpapasan, tapi tak menyapa
Kata teman-temanku biarkan saja, 
senyummu pasti berlalu seiring waktu
Seperti arus menghapus coretan nama di pasir laut

Tapi apa harus begini jadinya? 
Perasaan menggebu hilang begitu saja tak terkatakan 
Rasanya seperti melukis di awan indah tapi sia-sia dihapus hujan 

Lalu harus bagaimana? 
Mencoba berjalan maju membawa serpihan-serpihan yang bahkan tanpa kenangan, berharap hilang ingatan dan menjadi setegar denting detik jam tua yang tak akan memutar kembali masa lalu

Atau terjebak sendiri, disini, bersama harapan dan doa-doa yang buta seperti bermimpi?

Friday, July 3, 2015

Review Novel Obsidian by Jennifer L . Armentrout

Halooooo.... Apa kabar? Lama bingoo nggak update blog ini. Lama-lama kangen juga nulis-nulis sedikit review buat nambahin referensi kalian sebelum baca buku. Hehehe Kebetulan gue lagi gandrung banget sama buku-buku romantis yang ada fantasi-fantasinya gitu. Nah, makanya kali ini gue mau ngereview bukunya Jennifer L. A yang judulnya Obsidian, novel yang bercerita tentang kisah cinta manusia dan alien. Sebenernya buku ini punya beberapa series, tapi untuk kali ini gue bakalan review buku pertamanya dulu.




Judul : Obsidian (Lux #1)
Author : Jennifer L. Armentrout
ISBN : ISBN 1620610078 (ISBN13: 9781620610077)
Edisi : English Paperback, (Mei 2012) by Entangled Teen
Genre : Urban Fantasy, PNR, YA, Science-Fiction

Starting over sucks.

When we moved to West Virginia right before my senior year, I'd pretty much resigned myself to thick accents, dodgy internet access, and a whole lot of boring.... until I spotted my hot neighbor, with his looming height and eerie green eyes. Things were looking up.

And then he opened his mouth.

Daemon is infuriating. Arrogant. Stab-worthy. We do not get along. At all. But when a stranger attacks me and Daemon literally freezes time with a wave of his hand, well, something...unexpected happens.

The hot alien living next door marks me.

You heard me. Alien. Turns out Daemon and his sister have a galaxy of enemies wanting to steal their abilities, and Daemon's touch has me lit up like the Vegas Strip. The only way I'm getting out of this alive is by sticking close to Daemon until my alien mojo fades. 



Jadi, kisah bermulai ketika Katy Swartz pindah ke West Virginia setelah ibunya bercerai dan ingin memulai kehidupan baru. Di kota itu, Katy bertetangga dengan 2 orang kakak adik yang misterius, Daemon dan Dee Black, yang juga merupakan teman satu sekolah Katy. Pertemuan mereka dimulai ketika Katy mampir ke rumah tetangga barunya untuk menanyakan alamat. Sayangnya, bukan keramahtamahan ala kota kecil yang diterimanya, Katy justru dimarahi habis-habisan oleh Daemon tanpa alasan. Tapi gimanapun, Katy nggak bisa menyangkal, walaupun Daemon serem, Daemon bener-bener ganteng walaupun memiliki mata yang aneh karena berwarna hijau sangat terang hingga kelihatan bersinar. 

Walaupun hubungan Katy dengan Daemon tidak berjalan dengan baik, hubungan Katy dengan adik Daemon, Dee Black, berjalan sangat baik. Bahkan Dee sudah menganggap Katy sebagai the best friend ever yang pernah dia miliki. Dee pula yang selalu membela Katy setiap kali Katy dibully oleh Daemon.


Namun, kondisi kehidupan Katy yang adem ayem berubah total waktu dia tiba-tiba diserang oleh orang tidak dikenal yang super kuat hingga terluka parah. Untungnya, dia diselamatkan Daemon tepat pada waktunya. Dari situ, Daemon mulai dekat dengan Katy. Namun kedekatan itu justru membuat Katy merasakan banyak hal-hal ganjil yang membuat Katy curiga bahwa Daemon bukan manusia biasa. Karena Daemon bisa mengendalikan angin, menghentikan waktu untuk menyelamatkan Katy ketika hendak ditabrak truk dan bisa menyelam tanpa bernapas dalam waktu yang lama. 


Nah biar nggak spoiler, akhirnya konflik demi konflik berdatangan yang membuat Katy tau bahwa  Daemon adalah seorang Luxen. Alien berbentuk cahaya yang terdampar ke bumi setelah planetnya dihancurkan. Dan yang menyerang Katy adalah alien juga, namun dengan jenis yang berbeda yaitu Arum, musuh bebuyutan Luxen yang tujuan hidupnya cuma satu : menghancurkan Luxen sampai tak tersisa.



Review :

Kereeeen! Ceritanya, gaya bahasanya, apalagi karakternya! Daemon Black bener-bener seorang the best bookboyfriend ever. Terutama kalau sudah baca buku ini sampai series terakhirnya, setiap karakter dibuat sangat kuat, dan humor-humor sinis yang sering dilontarkan setiap karakter membuat buku ini semakin menarik. 

Hubungan Katy-Daemon juga berjalan sangat manis. Aah seru deh baca adegan buli-bulian yang dilakukan Daemon dan sedih-sedihnya Katy 

Walaupun, secara sepintas gue melihat bahwa buku ini kok agak mirip Twilight yaa... But whateverlah, karena gue fans berat Twilight Saga jadi no problemo deh. 

Ngomong-ngomong, buku ini sudah mau difilmkan lho! Nggak sabar untuk tau siapa sih yang dipilih untuk memerankan Katy Swartz dan Daemon Black :)


Ps. Maaf kalau postingannya kurang rapi. Hehehe bikinnya dari hp nih