Sunday, August 28, 2011

Review Novel Miss Pesimis karya AliaZalea

Halo everyone, gue kembali dengan sebuah review buku. Kali ini, gue akan mereview sebuah novel dengan genre Metropop, genre yang gue gemari sekarang-sekarang ini. Nggak tau kenapa, belakangan memamng gue lebih tertarik baca novel dengan genre Metropop atau Chiklit. Mungkin karena umur gue makin tua kali ya, jadi selera novel gue juga berubah. Nggak lagi melulu teenlit. Hehe


Bertahun-tahun Adriana Amandira memendam cinta pada Baron tanpa berani memperlihatkannya, karena mengira dia bukan tipe wanita yang disukai lelaki itu. Sepuluh tahun kemudian, ketika sudah sama-sama dewasa dan sukses, kenyataan berkata lain dan kesempatan terbuka untuknya untuk memiliki kebersamaan mereka.

Namun ketika Baron melamarnya, Adriana bimbang. Jika ia menerima pinangan lelaki itu, berarti dia akan melukai hati Oli, tunangan Baron yang juga teman mereka.

Adriana merasa frustrasi, patah hati. Untuk melupakan Baron, dia lalu memutuskan untuk melakukan perbuatan gila-gilaan yang belum pernah dilakukannya selama hidup, dan bukan khas dirinya. Salah satunya, dia ingin sekali berkencan dengan seseorang, sembarang lelaki, siapa pun dia. Dan Adriana tak mengira, bahwa yang datang menyambut tawarannya adalah sahabatnya sendiri....


***

Okay, gue review novelnya AliaZalea yang judulnya Miss Pesimis. Novel ini menceritakan tentang cewek bernama Adri, yang udah berumur 30 tahun tapi nggak nikah-nikah. Beberapa lamaran dari cowok, dia tolak, karena dia cinta mati sama temen SMP-nya, Baron. At least, Baron sebenarnya waktu SMP cinta juga sama Adri, cuma Adri terlalu nggak pe de dan ngerasa kalau Baron nggak mungkin cinta sama dia, makanya, lulus SMP, Adri memutuskan untuk melanjutkan masa SMA dan kuliahnya di Amerika.

Bertahun-tahun tinggal di Amerika, akhirnya Adri memutuskan kembali ke Indonesia dan bekerja di sebuah perusahan bernama Good Life. Sebuah perusahan yang katanya saingan beratnya Unilever (tau Unilever kan? Hehe). Di sanalah, Adri pertama kali ketemu sama cowok bernama Ervin, cowok yang diceritakan ganteng banget, dengan mobil M3 kesayangan.

Ervin dan Adri cukup deket, apalagi setelah mereka menjalani training kerja ke Amerika sama-sama. Mereka deket sampai sering curhat-curhatan, dan Adri jadi tau kalau Ervin itu punya banyak banget penggemar. Pacarnya juga banyak banget.

Diam-diam, Ervin fall in love sama Adri, makanya, tanpa sadar dia itu jadi terlalu over protektif. Marah kalau Adri deket sama cowok lain dan selalu ngasih perhatian berlebihan. Tapi Adri nggak pernah tau kalau Ervin suka sama dia, karena selama PDKT, Ervin juga selalu dalam keadaan unavailabe, alias selalu punya pacar. Jadi Adri nganggepnya kalau si Ervin ini cuma perhatian sama dia dalam konteks temen deket.

Pas liburan ke Singapore, Adri nggak sengaja ketemu lagi sama Baron. Sayangnya dia udah tunangan sama temen mereka pas SMP juga, Olivia. Tapi Baron ternyata masih cinta juga sama Adri, makanya dia berusaha terus menghubungi Adri sampai mereka harus bener-bener bisa bicara berdua di Jakarta. Bahkan, sangking cintanya, Baron sampai rela mutusin pertunangannya sama Olivia, padahal mereka mau nikah deket-deket lagi.

Di Jakarta, tanpa sengaja Adri ketemu sama Baron karena Ervin ternyata temen deket Baron pas SMA, dan ternyata, dulu sewaktu SMA, Baron selalu cerita sama Ervin kalau dia cinta mati sama seorang cewek yang dipanggilnya DiDi, panggilan kesayangan Baron untuk Adri. Ervin yang sebelumnya nggak tau kalau Adri itu sama dengan DiDi, pas tau jelas jadi cemburu berat. Apalagi pas dilihat Adri juga masih cinta sama Baron. Makanya, pulang dari pertemuan bertiga itu, Ervin langsung emosi berat. Dia bentak-benak Adri sampai kemudian, Adri memutuskan untuk nyuekin Ervin.

Baron akhirnya ngelamar Adri, tapi cewek itu malah jadi dilema. Satu sisi dia suka banget sama Baron, tapi di sisi lain Adri nggak tega sama Olivia. Untuk itu akhirnya Adri memutuskan untuk menolak Baron. Di saat-saat seperti itulah, Ervin akhirnya bantuin Adri ngilangin rasa sakit hatinya dengan ngajak cewek itu liburan, dan Adri akhirnya jatuh cinta juga sama Ervin.


Komentar gue :

Di Goodreads, banyak yang bilang ini novel terlalu “hollywood” dan gue cukup setuju. Dalam novel ini, seks bebas dianggap sesuatu yang cukup biasa. Apalagi endingnya si Adri hamil di luar nikah.

Yang kedua ada beberapa kalimat dalam buku ini yang mirip banget sama yang ditulis Stephenie Meyer. Sebagai orang yang sudah berkali-kali baca Twilight, ada tiga bagian yang nyaris sama persis dalam kalimatnya. Dalam bab awal pas Adri bilang dia nggak suka hujan, kemudian dalam bab pertengahan yang bilang “saluran air mataku melekat erat dengan saluran emosiku”, bener-bener Bella Swan banget! Dan yang ketiga pas si Ervin bilang, “Aku suka baumu,” ---Edward Cullen banget! Hehe apalagi juga ada bagian dimana si Adri ini suka banget sama S.Meyer. Jadi gue ambil kesimpulan, beberapa pembahasaan si Alia terpengaruh sama S. Meyer karena ngefans.

Dan ketiga, dibagian akhir cerita sedikit membingungkan dan terkesan terburu-buru. Tapi secara keseluruhan sih, novel ini enak dibaca. Gue hanya menghabiskan tiga jam-an nontstop dalam satu hari dari liburan gue untuk membaca novel ini 

PS : Cek komentar orang lain DI SINI


Monday, August 22, 2011

Review Novel Our Story karya Orizuka

Masa SMA.
Masa yang selalu disebut sebagai masa paling indah,
tapi tidak bagi anak-anak SMA Budi Bangsa.

SMA Budi Bangsa adalah sebuah SMA di pinggiran ibukota yang terkenal dengan sebutan SMA pembuangan sampah, karena segala jenis sampah masyarakat ada di sana.

Preman. Pengacau. Pembangkang. Pembuli. Pelacur.

Masuk dan pulang sekolah sesuka hati.
Guru-guru honorer jarang masuk dan memilih mengajar di tempat lain.
Angka drop out jauh lebih besar daripada yang lulus.

Sekilas, tidak ada masa depan bagi anak-anak SMA Budi Bangsa,
bahkan jika mereka menginginkannya.

Masa SMA bagi mereka hanyalah sebuah masa suram yang harus segera dilewati.

Supaya mereka dapat keluar dari status 'remaja' dan menjadi 'dewasa'.
Supaya tak ada lagi orang dewasa yang bisa mengatur mereka.
Supaya mereka akhirnya bisa didengarkan.

Ini, adalah cerita mereka.


***

Ini novelnya Orizuka yang kedua yang pernah gue baca. Ceritanya keren banget deh! Bittersweet endingnya. Dibilang bahagia, enggak. Nggak bahagia, juga enggak :D
Untuk cover juga keren sih menurut gue. Soalnya nggak tau kenapa, cover novel warna hitam itu kesannya “wah” banget

Oke kembali kita ke novel OUR STORY, novel ini punya 4 pemeran utama. Well, biasanya tokoh sentral kan dua ya?

Nah, novel ini menceritakan tentang cewek bernama Yasmine. Gadis SMA yang pindah dari Amerika ke Jakarta karena mamanya koma di Indonesia.

Masalah dimulai ketika sopir Yasmine yang diberi tugas untuk mendaftarkan Yasmine sekolah selama tinggal di Jakarta, salah mendengar nama sekolah tempat Yasmine akan mendaftar. Harusnya, Yasmine masuk ke sekolah Bakti Bangsa yang bertaraf internasional, namun karena salah denger itu, Yasmine akhirnya masuk ke sekolah Budi Bangsa. Sekolah buangan yang isinya pelacur, pencuri, penjahat, pembunuh... dalam artian yang sebenarnya!

Orang yang bersekolah di sana adalah orang-orang yang nggak diterima di SMA manapun, nggak punya biaya gede buat nyogok atau anak-anak yang emang nggak pengen niat ikhlas sekolah. Alias sekolah cuma jadi formalitas doang.
Selain muridnya yang nggak beres, guru-gurunya juga pada eror. Mereka jarang masuk karena honorer dan lebih memilih mengajar di sekolah lain. Lagipula, mengajar di sekolah itu cuma bikin sakit hati aja. Nggak ada yang dengerin penyampaian materi sama sekali!

Di sekolah itu, ada seorang cowok bernama El Nino yang terkenal sebagai maskotnya SMA Budi Bangsa. Kenapa? karena El Nino kalau berantem nggak segan-segan sampai bikin musuhnya sekarat. Dan cowok ini identik sama tongkat baseball-nya (yang digunain buat gebukin orang).

Pertamakali lihat Yasmine, El Nino langsung tertarik. Soalnya itu cewek polos banget. Awalnya cowok itu nganggep kalau kepolosan Yasmine mengenai freesex (yang nggak tabu lagi di sekolah itu) hanya pura-pura. Apalagi itu cewek pindahan dari Amrik. Tapi ternyata Yasmine emang polos. Dan dia termasuk cewek yang autis di Amerika sana karena dia itu di Amerika sering di-bully.
Yah, pada akhirnya, Nino naksir beneran sama Yasmine. Beda sama cewek-cewek lain yang jalan sama dia palingan hanya untuk dua hari. Cobaan berat yang pernah dialami adalah Yasmine beberapa kali harus kena damprat sama cewek yang naksir banget sama Nino.

Selain Yasmine dan Nino, dua tokoh lain yang dapet porsi sama banyak adalah Ferris dan Mei.

Ferris sendiri adalah anak orang kaya (anak anggota DPR dan pengusaha) yang sengaja masuk ke sekolah buangan itu untuk “menghilangkan” rasa bersalahnya pada Nino. Jadi dia pas SMP, temenan baik sama Nino. Cuma, pas SMP, ayah Nino masuk penjara dan Ferris menjauhi Nino. Udah agak gede, Ferris sadar kalau ia bersikap terlalu pengecut dan akhirnya menyesal. Untuk itu, dia nekat berhenti sekolah dari sekolah reguler yang normal-normal aja, masuk ke sekolah buangan Budi Bangsa itu.

Hubungan Ferris adalah dengan Mei. Pelacur nomer 1 di sekolah itu. Dibayar 1 juta buat 3 jam dan 3 juta untuk satu malam. Banyak kejadian ba-bi-bu (baca: terlalu ribet untuk dijabarin satu-satu) yang bikin Ferris nggak sengaja deket sama Mei sampai akhirnya mereka saling suka. Ferris juga kecewa waktu tau kalau desas-desus Mei itu pelacur bener. Namun setelah ia tau alasan Mei butuh banyak uang sampai rela jual diri, Ferris jadi terenyuh. Dan makin sukalah dia sama Mei. Bahkan dia rela untuk mengeluarkan uang 7 juta sebulan untuk Mei dari hasil penjualan mobil sport terbarunya supaya Mei berhenti jadi pelacur.

Dari segi cerita, gue suka dengan karakter Nino si bad boy yang rapuh dan Yasmine yang lembut. Ada satu adegan yang bakalan bikin kita kesel sama Yasmine (pas dia ngerasa minder sama dirinya sendiri), namun itulah yang manusiawi dari novel ini dan semakin memiliki nyawa.

Rate gue 8,5 skala 10! :D


Friday, August 19, 2011

Review Novel Supernova ; Petir karya Dee Lestari

Untuk pertama kalinya, gue membaca bukunya mbak Dewi "Dee" Lestari. Itu lho, penulis *ya jelas lah* yang juga penyanyi. Yang gue baca adalah bukunya mbak Dewi yang judulnya Supernova ; Petir. Ini adalah buku ketiga *kalo ga salah* dari beberapa seri buku Supernovanya mbk Dewi Dee yang lain. Tapi baca buku yang ketiga, bukan berarti kalian nggak bisa ngikutin alur 2 buku sebelumnya karena kisahnya BEDA! Misal di buku kedua, menceritakan tentang cowok lesbian. Di sini, bukan si tokoh utama di buku kedua yang diceritakan, melainkan orang lain yang nggak ada hubungannya sama si tokoh di buku supernova yang sebelumnya.


Oke, sebelum gue kasih komen-komen mengenai buku ini, cekidot sinopsisnya :


Tak ada cara untuk menggambarkannya dengan tepat. Tapi coba bayangkan ada sepuluh ribu ikan piranha yang menyergapmu langsung. Kau tak mungkin berpikir. Tak mungin mengucapkan kalimat perpisahan apalagi membacakan wasiat. Lupakan untuk berpisah dengan manis dan mesra seperti di film-film. Listrik membunuhmu dengan sensasi. Begitu dashyatnya. engkau hanya mampu terkulai lemas. Engkau mati tergoda.


Oke, jadi ini adalah buku yang menceritakan tentang perjalanan seorang cewek bernama Electra, yang biasa dipanggi Etra. Jadi dia ini punya kelebihan berupa "kelebihan muatan listrik" dalam tubuhnya sampai-sampai kena epilepsi. Ayahnya tukang listrik dan dia kena epilepsi (penyakit kelebihan listrik dalam tubuh). Dan ayahnya pecinta listrik.

Diceritakan sejak kecil Etra menjadi bayang-bayang Watti, kakaknya. Sampai Etra menganggap Watti sebagai "CiCa" (Cina Cantik) dan dirinya sebagai "CiA" (Cina Aja). Setelah dewasa, Watti menikah dengan seorang dokter yang bekerja di Freeport, Papua. Watti menikah tak berapa lama setelah ayah mereka meninggal. Tinggalah Elektra sendirian.

Etra harus kelimpungan jadi pengangguran yang hanya mengandalkan hidupnya dari uang warisan ayahnya. Makannya Indomie setiap hari, nggak pernah berhasil dalam bisnis MLM sampai akhirnya hampir putus asa.

Dalam masa pencarian kerjanya Elektra menerima surat dari sebuah perguruan tinggi alam gaib yang menawarkan dirinya untuk menjadi asisten dosen. Penasaran dengan tawaran itu Elektra mencoba memenuhi persyaratan 'aneh' yang diajukan dan membawanya bertemu dengan seorang dukun, di sinilah Elektra mulai menyadari bahwa dalam dirinya terdapat aliran listrik yang mampu membuat dukun tersebut tersetrum.

Akhrinya dalam suatu kesempatan Elektra bertemu dengan Ibu Sati seorang paranormal yang akan memberinya petunjuk untuk mengendalikan dan mempergunakan keunikan yang ada dalam diri Elektra .

Melalui Ibu Sati ini pula Elektra akhirnya mendapat ilham untuk membuka sebuah usaha Warnet bersama teman-temannya , tidak itu saja Elektra juga akhirnya membuka praktek pengobatan berkat aliran listrik yang ada dalam dirinya.

Kisah perjalanan hidup Elektra juga diwarnai masalah cinta-cintaan. Yaitu waktu Elektra dapet ilham buat bikin warnet dan bekerja sama dengan seorang cowok bernama Tony yang misterius namun baik hati. Tony ini hacker profesional yang duitnya banyak cuma "merakyat".

Baca buku ini, dijamin kalian bakalan dibuat tertawa karena ceritanya lumayan lucu. Bukan lucu yang kalian bisa dapetin pas baca buku Raditya Dika atau PJP-nya @poconggg. Tapi humor yang terselip di dalam ceritanya yang muncul begitu saja tanpa perlu si penulis harus membuat cerita lucu *bingung?*

Buku ini juga disampaikan dengan bahasa yang ringan (padahal gue kira novel berat) yang menyenangkan. Dan mengangkat tema yang masuk akal ditemui dikehidupan sehari-hari namun tidak pasaran.

Pokoknya setelah baca buku ini, gue sudah menempatkan Dee sebagai penulis favorit gue.

Review Novel 17 Years of Love Song karya Orizuka

Ini adalah buku Orizuka yang entah keberapa, namun merupakan buku Orizuka yang ketiga yang gue baca setelah Summer Breeze dan Our Story.




Nana, saat itu aku berjanji pada diriku sendiri untuk selalu berada di sampingmu. Menemani sepimu. Menghapus air matamu. Menjadi kekuatanmu. Aku ingin menjagamu. Aku ingin kau hanya menyusahkanku dan bergantung padaku.

Begitulah Leo, penyuka baseball yang pendiam, berkata dalam hatinya. Nana, gadis berkursi roda yang ia temui di sebuah padang ilalang indah di belakang sekolahnya, telah membuat dirinya berubah. Dari anak kota yang meremehkan kondisi kampung yang ia tinggali, Leo justru menemukan segalanya di sana. Persahabatan, tanggung jawab, sampai cinta. Namun, saat-saat indah itu hanya sekejap. Musibah yang datang bertubi-tubi memisahkan Leo dengan penyemangat hidupnya, Nana. Lima tahun Leo sibuk menyelusuri jejak gadis itu tanpa lelah. Saat bertemu kembali, Leo sadar bahwa semuanya telah berubah. Apalagi, Leo kini sudah punya idaman lain bernama Raras. Berhasilkah Leo dan Nana merajut kembali kenangan-kenangan yang indah seperti dulu? Atau seseorang harus ada yang kalah?


***

Sebenarnya, ada sedikit kritik dari gue yaitu, gue agak sedikit kecewa dengan novel Mbak Orizuka di sini. Oke, gue menemukan sisi Orizuka di sini (karakter cowok suka baseball dan seseorang yang "punya dunia sendiri"). Tapi nggak seperti buku sebelumnya yang gue baca, yang menurut gue sih keren banget, di buku ini Orizuka agak "jatuh" karena dia nggak bisa memorsikan narasi dan dialog secara pas. Buat gue, di novel ini terlalu banyak dialog tokoh dan narasi sebagai sumber jalannya cerita kurang ditonjolkan. Nggak seperi Summer Breeze dimana isi hati si tokoh di jabarkan lewat narasi sehingga pembaca lebih bisa membawa emosinya.



Oke, mari gue review. Buku ini menceritakan tentang cowok bernama Leo, si penyuka baseball yang pendiam namun punya cita-cita kuat untuk menjadi seorang atlet baseball di timnas Indonesia. Tapi sayang, impian Leo nyaris nggak bisa terkabul ketika orangtuanya cerai dan ia memutuskan untuk ikut ibunya yang seorang dokter, pergi ke kampung kecil di Jawa Barat sana.

Leo benci hidup di kampung yang menurutnya nggak bisa mewujudkan mimpinya sampai kemudian cowok itu ketemu sama cewek berkursi roda bernama Nina yang memberikan Leo semangat pergi ke sekolah dan nggak lagi membenci kampung di mana dia tinggal (intinya sih, Leo naksir Nina). hehe

Tapi ternyata, hubungan Leo banyak yang menentang karena banyak orang beranggapan kalau Leo cuma playboy kota yang pada akhirnya harus bikin Nina menderita. Kan kasihan gitu, pakai kursi roda terus dimainin sama playboy.

Seperti sinopsisnya, terjadi banyak ba-bi-bu yang akhirnya memisahkan Leo dan Nina selama lima tahun. Dimulai dari Leo yang memutuskan melanjutkan kuliahnya di Jakarta sampai Nina yang mengalami kecelakaan bersama kedua orangtuanya dan hilang begitu saja.

Mereka ketemu lagi karena Nina ternyata tinggal di rumah pamannya yang menjual bunga di sekitaran kampus Leo. Selama lima tahun itu, Leo terus berusaha mencari jejak Nina. Dan dia begitu senang karena pada akhirnya ia dan Nina bisa ketemu lagi.

Sekali lagi yang mengecewakan adalah, pada saat Nina dipertemukan lagi pada Leo, Leo sudah punya pacar bernama Raras. Nah, dari sinopsisinya gue membayangkan kalau si Leo ini cinta beneran sama Raras dan dia jadi bingung sendiri harus pilih Nina atau Raras dan konfliknya menjadi kompleks. Tapi ternyata Leo pacaran sama Raras bukan karena cinta, tapi karena dicomblang-comblangin sama sepupunya. Jadi dengan mudah LEO MENCAMPAKKAN RARAS pas dia ketemu Nina. Kemudian, karakter Raras juga jahat. Jadi si pembaca udah pasti tau kalau Raras itu cuma tokoh sekali lewat.

Selling point buku ini adalah, dalam setiap chapter habis, Orizuka selalu menggaris miring kata-kata di masa lalu untuk menceritakan masa depan si tokoh.

Misal di chapter A, si Leo ini senang banget makan nasi goreng bikinannya Nina, jadi dia bilang sama Nina kalau seandainya aja dia bisa makan nasi goreng Nina tiap hari. Di bawah sebelum tanda *** tanda satu chapter habis, Orizuka nulis

Taukah kau Nina, kalau pada saat itu aku telah mengucapkan satu doa kepada Tuhan. Taukah kau apakah doa itu?

Ya kata-katanya nggak mesti begitu sih. Cuma intinya, kalimat-kalimat bergaris miring itu membuat karakter Leo jadi semakin jelas terlihat ; romantis!


Akhir kata, ini buku memang nggak sebagus karya Orizuka lain menurut gue. Cuma,gue suka dengan ide cerita Orizuka yang nggak biasa dan karakter Leonya yang manis banget.


Monday, August 8, 2011

Selama Puasa

Halo folks. Nggak terasa banget udah puasa dan walaupun udah semingguan (baca : telat banget), gue mau ngucapin selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Semoga ibadah kalian diterima di sisi-Nya. Brave! Amin.

Oke, bicara soal puasa, nggak akan pernah lepas dari yang namanya lapar dan haus. Terutama ya masih dalam suasana awal-awal seperti ini. Buat kalian yang merasa kurang kerjaan untuk nunggu buka (dan nggak ada panggilan hati untuk tadarusan. hehe) gue kasih tips sbb :

1. Nonton film. Durasi film itu lumayan lama. Sekitar 1 - 2,5 jam. Jadi dijamin bakalan ngabisin waktu banget. Apalagi kalau filmnya keren. Kalo gue sih, nggak nonton film dalam artian nonton bioskop. Tapi ngerental film di Ezy atau Odiva atau beli b*j*k*n. Hemat men!

2. Baca buku. Nggak semua orang suka baca buku. Tapi buat yang suka, cara ini bisa jadi alternatif cepat.

3. Tidur. Ini nih cara megalitikum yang masih berlaku sampai jaman makhluk Homo Sapiens (buat yang nggak tau, Homo Sapiens itu bukan sejenis klan sapi. Tapi nama kerennya MANUSIA). Yang nggak suka nonton atau nggak punya mud baca. Silahkan lakukan hal ini dari siang sampai sore hari.

Semoga puasa kalian menyenangkan. Good Luck :)