Katanya, rasa takut adalah sosok yang paling mencintaimu.
Ia tak ingin kau terluka, sebab itu ia ingin terus membuatmu waspada.
Katanya, yang paling menyakitkan itu bukan kehilangan.
Tapi kenangan yang tetap datang saat kau terjaga dan membuatmu tak merdeka.
Rasa takut masih berjalan beriringan disampingku.
Ia tak mau pergi. Ia terus berbisik, "Aku ingin menjagamu, aku tak ingin ada yang menyakitimu."
Aku mencintainya dalam diam, tak ingin buru-buru terlalu banyak membuat kenangan.
Karena kehilangan selalu berbisik, "Hati-hati, seperti yang lalu, aku hanya melancarkan serangan ketika detak napasmu mulai bergantung padanya."
Mungkin aku perlu waktu sedikit lagi. Sampai aku punya keberanian untuk berucap pada rasa takut dan kehilangan ;
"Terima kasih sudah mencintaiku. Namun aku bertanggung jawab atas hidupku. Keputusanku akan dibuat diatas keberanian dan harapan."
Yuni yang selalu galau, 15 Mei 2020